Monthly Archives: March, 2018

Zlatan Ibrahimovic Mungkin Kembali Ke Piala Dunia 2018

March 4th, 2018 Posted by PialaDunia 0 thoughts on “Zlatan Ibrahimovic Mungkin Kembali Ke Piala Dunia 2018”

DANIEL FERNANDEZ

Mahasiswa Elektro PNJ

Penyerang Manchester United, Zlatan Ibrahimovic telah mempertimbangkan untuk kembali ke tim nasional Swedia menjelang Piala Dunia 2018 FIFA.

Seperti dilansir Reuters, Philip O’Connor (harian Daily Mail), penyerang berusia 36 tahun itu berbicara kepada wartawan saat membuka pusat tenis dayung barunya di Stockholm, dan dia menyatakan keinginan untuk kembali ke sepak bola internasional:

“Kita lihat saja, ini pertanyaan yang sulit, saya ingin merasakan bahwa saya bisa tampil dan kembali, saya tidak ingin datang hanya karena saya adalah seseorang. Pintu tidak ditutup untuk apapun.” Ujar mantan kapten tim nasional Swedia itu.

“Saya merindukan tim nasional ketika anda bermain di tim nasional selama 20 tahun dan kemudian anda tidak berada di dalamnya lagi, dan anda melihat yang lain bermain di tim nasional, itu sangat sulit.”

“Ini sulit pada umumnya, ketika anda berpikir bahwa saya cedera dan tidak bermain. Saya ingin bermain, dengan klub, maupun dengan tim nasional, itu hal yang sama. Mereka [timnas Swedia] telah melakukan pekerjaan dengan baik.” Tutup Ibrahimovic.

Dia menambahkan bahwa dia tidak perlu menelepon siapapun, Zlatan pun berkata: “Saya pikir tidak ada yang perlu dihubungi. Jika saya mau, saya di sana, begitulah adanya, tapi satu hal yang saya inginkan, saya akan memiliki pemikiran lain.”

Ibrahimovic pensiun dari tugas internasional pada akhir turnamen Euro 2016, dirinya adalah  pencetak gol terbanyak sepanjang masa di negara tersebut. Tim nasional Swedia sudah gagal bermain di dua edisi Piala Dunia sebelumnya, mereka akhirnya berhasil membukukan satu tempat mereka untuk Rusia 2018 melalui kemenangan play-off atas Italia, yang menyebabkan spekulasi bahwa Zlatan bisa kembali.

Pada bulan November, dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia akan tetap pensiun jika Swedia memenuhi syarat untuk bermain di Rusia tahun ini dan bahkan menyarankan agar timnya lebih baik tanpa dia, karena akan mengurangi tekanan untuk menang, dikutip dari Marcus Christenson dari Guardian.

Spekulasi terus berlanjut, bagaimanapun pendapat tentang apakah dia harus kembali terpecah. Koran Swedia Expressen mengadakan polling (dalam bahasa Swedia) di mana 63 persen dari 1.011 orang yang disurvei mendesaknya untuk tidak kembali.

Dikutip dari Bleacher Dean Jones, pakar sepak bola Swedia Gunnar Persson berpendapat hal yang sama:

“Semangat tim telah dibangun kembali, dan itu adalah sesuatu yang selalu disenangi pihak Swedia.

“Semua orang yang terlibat tampak lebih bahagia, dan manajer baru itu adalah apa yang mungkin bisa kita sebut sebagai ‘pria sepak bola sejati’, tentu dengan banyak akal. Tidak ada kecemasan di antara para pemain, hanya kemauan untuk tampil dengan baik. Emil Forsberg adalah seorang pemain yang menawan, Tidak pernah benar-benar puas dengan dirinya sendiri, selalu berusaha berbuat lebih baik.”

Ibrahimovic yang sehat dan bugar tetap menjadi salah satu pemain depan yang paling mematikan di dunia ini – hampir tidak mungkin untuk menyarankan Swedia akan lebih baik tanpa dia.

Namun kesehatannya menjelang akhir kampanye 2017-18 adalah tanda tanya besar, dan itu adalah alasan yang bisa menghalangi jalannya kembali ke tim nasional. Penyerang veteran tersebut belum bermain sejak Desember, permasalahan cedera memang menjadi hambatan utama Zlatan sejak musim lalu. Jika Zlatan benar – benar ingin bermain di Rusia 2018, dirinya harus terlebih dahulu mendapatkan menit bermain yang layak di timnya Manchester United sebelum mempertimbangkan untuk mengenakan seragam Swedia kembali.

Tim Wushu Indonesia Akan Jalani TC ke Hong Kong dan Iran Jelang Asian Games

March 3rd, 2018 Posted by Asian Games 2018 0 thoughts on “Tim Wushu Indonesia Akan Jalani TC ke Hong Kong dan Iran Jelang Asian Games”

Azeem Marhendra Amedi

MAHASISWA HUKUM UNPAD

Atlet Wushu Indonesia, Lindswell Kwok. (Foto : Tribunnews)

LexSportiva.co.id – Tim nasional wushu Indonesia akan menjalani pemusatan latihan sebelum berlaga di Asian Games 2018, Agustus nanti. Nomor taulo akan bertolak ke Hong Kong, dan nomor sanda akan dijadwalkan ke Iran.

Rencananya, atlet-atlet wushu tersebut akan dijadwalkan menjalani Training Camp (TC) pada April mendatang. Dilansir dari Detikcom, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Ngatino, menyatakan bahwa sebelum menjalani TC tersebut, saat ini atlet masih melakukan persiapan biasa, seperti sanda latihan di Kemayoran sementara taulo di Simprug, Jakarta.

Menurut keterangan yang diberikan Ngatino melalui Detikcom, saat ini atlet yang ada di pelatnas beranggotakan 15 orang. Atlet-atlet tersebut akan diseleksi lebih lanjut sebelum terbentuk tim inti untuk Asian Games nanti.

Dua atlet yang akan diseleksi dari nomor taichi dan 52 kg sanda. Kebetulan di nomor itu masing-masing terdiri dari dua atlet, salah satunya akan dipilih melalui Kejuaraan Nasional Wushu di Yogyakarta, 28-29 Maret.

“Setelah kami mendapat jumlah atlet yang pas, maka atlet-atlet itu yang nantinya akan mengikuti training camp pada April nanti. Sebab latihannya sudah fokus dan pemantapan selama satu bulan,” lanjutnya.

Wushu Indonesia bisa berpotensi menjadi perkasa di rumah sendiri, karena telah berhasil meraih medali emas di Asian Games 2014 Incheon atas nama Juwita Niza Wasni. PB WI pun optimistis akan meningkatkan prestasi tersebut di Tanah Ibu Pertiwi.

Gian Zola Bertekad Tembus Timnas untuk Asian Games 2018

March 3rd, 2018 Posted by Asian Games 2018 0 thoughts on “Gian Zola Bertekad Tembus Timnas untuk Asian Games 2018”

Azeem Marhendra Amedi

MAHASISWA HUKUM UNPAD

LexSportiva.co.id – Gian Zola bertekad keras untuk masuk ke dalam daftar pemain yang akan dimainkan Luis Milla di Tim Nasional Sepak Bola Indonesia proyeksi Asian Games 2018. Gelandang muda Persib Bandung tersebut mengaku siap untuk lebih keras di sesi latihan.

“Saya pribadi akan lebih keras dalam sesi latihan agar bisa mendapatkan banyak kesempatan di Liga 1. Dan mungkin dengan banyaknya kesempatan yang dimiliki klub, saya bisa mudah masuk untuk Asian Games. Untuk itu saya akan tetap berusaha,” ujar Zola di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage Kota Bandung, dilansir dari Bola.com, Sabtu (3/3/2018).

Zola sendiri merupakan pemain yang masih muda, namun kurang dimanfaatkan oleh timnya sendiri. Gelandang berusia 19 tahun tersebut hanya bermain selama 14 kali selama musim lalu, dan kebanyakan ia dimainkan sebagai pemain cadangan.

Meskipun begitu, Zola mengaku optimis untuk terus berlatih keras dan mendapat jatah bermain lebih. Ia juga mengungkapkan bahwa sudah mengerti keinginan arsitek baru Persib, Mario Gomez.

“Sekarang sudah mulai paham bagaimana penguasaan bola cepat dan bagaimana bertahan. Semua pemain juga mulai paham. Mudah-mudahan saya dan Persib bisa lebih baik,” pungkasnya.

Berharap Tuah Mohamed Salah

March 3rd, 2018 Posted by PialaDunia 0 thoughts on “Berharap Tuah Mohamed Salah”

DANIEL FERNANDEZ

Mahasiswa Elektro PNJ

Jika perlu menyebutkan, siapa pemain yang paling menarik perhatian di sepanjang musim ini, banyak orang mungkin menjawab Mohamed Salah. Penyerang andalan Liverpool ini memang menampilkan performa yang ciamik sejak didatangkan dari AS Roma. Dibandingakan dengan pemain – pemain yang dibeli dengan harga mahal, kontribusi Salah musim ini mungkin menjadi salah satu yang terbaik.

Ditengah tren harga pemain yang melonjak secara fantastis, Liverpool berhasil membajak Salah dari AS Roma hanya dengan harga 36,9 juta pound saja. Harga ini terasa murah jika melihat harga pemain lain yang dibeli klub Inggris lainnya seperti Romelu Lukaku yang dibeli Manchester United dari Everton dengan mahar 75 juta pound dan Chelsea yang harus merogoh koceknya sebanyak hampir 60 juta pound untuk membawa Morata ke Stamford Bridge.

Performa Salah pun lebih mengkilap dibanding kedua striker tersebut. Alvaro Morata yang diharapkan menjadi mesin gol di Chelsea hanya berhasil menyarangkan 12 gol dari 35 pertandingan di seluruh kompetisi. Sedikit lebih baik, striker andalan Manchester United berhasil mencetak 22 gol dari 40 pertandingan di seluruh kompetisi. Sedangkan mantan pemain Fiorentina berhasil mencetak 31 gol dari 37 pertandingan bersama The Kop di sepanjang musim ini. Performannya musim ini seolah ingin menutup mulut para pengkritik yang berpendapat bahwa Salah akan kembali gagal seperti ketika Ia masih bermain di Chelsea beberapa musim lalu.

Di usia yang ke-25 tahun ini, Salah memang sudah jauh lebih matang. Tidak seperti 4 tahun silam ketika masih berbaju Chelsea. Tekanan besar Liga Inggris membuat Salah tidak bisa menunjukkan potensi terbaiknya sehingga membuat Jose Mourinho pelatih Chelsea kala itu memilih untuk menyekolahkan Salah ke Fiorentina selama satu tahun. Performa apiknya di Fiorentina saat itu tetap tidak membuat tim pelatih Chelsea memberikan kesempatan untuk Salah bermain ketika penyerang Mesir itu kembali dari masa peminjaman.

Disia – siakan oleh Chelsea, AS Roma datang memberikan opsi yang jauh lebih menyenangkan bagi sang penyerang yaitu satu tempat utama di skuad Serigala Roma. Dari sanalah segalanya bermula. Permainan Salah semakin membaik setelah mendapat kesempatan dan menit bermain yang jauh lebih banyak di tim ibukota Italia. Satu musim masa peminjaman Ia akhiri dengan performa yang memukau, itulah yang membuat manajemen AS Roma tidak ragu untuk membeli Salah dari Chelsea. Hanya bertahan selama satu musim, Salah tidak bisa menolak godaan Juergen Klopp untuk kembali bermain di Liga Inggris bersama Liverpool pada musim ini.

Beruntung bagi pelatih tim nasional Mesir, Hector Cuper memiliki pemain seperti Salah. Penyerang kelahitan Basyoun menjadi andalan tim nasional Mesir di kala mengarungi Kualifikasi Piala Dunia Zona Afrika. Sejak dari fase awal kualifikasi Mohamed Salah sudah mendajadi bagian integral skuad Mesir dengan selalu bermain di 6 pertandingan di fase grup. Setelah itu Salah hanya 3 kali absen membela Mesir dari 16 pertandingan, dua diantaranya juga akibat cedera.

 

 

Cerita yang paling diingat oleh public Mesir bahkan dunia tentunya adalah ketika Mohamed Salah berhasil mencetak dua gol pada pertandingan kelima babak grup E kualifikasi Piala Dunia 2018. Bertanding melawan Kongo, Mesir kala itu membutuhkan kemenangan untuk memastikan satu tempat di Rusia tahun ini. Segalanya berjalan sesuai rencana ketika Salah berhasil menjebol gawang Barel Mouko di menit 63. Mohamed Elneny dan kolega hanya perlu mempertahankan keunggulan tersebut demi satu tempat di Rusia 2018. Namun, cerita sekejap berubah ketika Arnold Bouka Moutou menyamakan kedudukan 3 menit sebelum waktu selesai.

Frustasi menghinggapi seluruh pemain Mesir, bayang – bayang bermain di Piala Dunia segera sirna tepat setelah lawan menyamakan kedudukan. Usaha para pemain Mesir akhirnya berbuah manis. Beberapa menit setelah waktu normal telah usai salah satu pemain Mesir terjatuh di kotak pinalti Kongo. Tendangan pinalti pun diberikan untuk tim asuhan Hector Cuper. Namun cerita tidaklah berhenti di sana, hadiah pinalti tentu tidak akan berarti apa – apa jika tidak berhasil dikonversi menjadi gol oleh sang penendang.

Harapan seluruh masyarakat Mesir ada di pundak Salah. Cerita berakhir indah, Salah berhasil mencetak gol keduanya malam itu dan membuat Mesir kembali bermain di Piala Dunia setelah terakhir kali berpartisipasi pada 28 tahun yang lalu. Segala cerita indah di fase kualifikasi tentu ingin diduplikasi Salah dan kolega kelak di putaran final Piala Dunia.

Mesir memang sedang menikmati tim nasional yang penuh dengan pemain – pemain berbakat. Tidak hanya di level sepak bola Mesir ataupun Afrika. Kehebatan pemain Mesir mulai diakui oleh tim – tim Eropa tak terkecuali tim Liga Inggris. Tercatat musim ini ada 5 pemain Mesir yang bermain di klub Liga Inggris. Selain Salah yang bermain bagi Liverpool, masih ada Ramdhan Sobhi yang tergabung dengan tim Stoke City dan duo West Bromwich Albion, Ahmed Hegay dan Ali Gabr lalu ada Elneny yang menjadi punggawa Arsenal sejak tahun 2016.

Kombinasi pemain – pemain yang bermain di luar negeri dan di kompetisi domestik Mesir diharapkan akan membawa hasil yang baik kala berlaga di Rusia 2018. Targetnya tidak muluk – muluk, bermain hingga fase gugur adalah sebuah keberhasilan untuk The Pharaoh. Untuk merealisasikan hal tersebut, rakyat Mesir boleh berharap pemain andalan mereke Mohamed Salah kembali menunjukkan performa terbaiknya seperti di kala membela Liverpool.

Baik – buruknya permainan Salah selain akan menentukan masa depan Mesir juga akan menentukan kelanjutan karir sepak bola Salah sendiri. Banyak pengamat sepak bola berpendapat bahwa Salah sudah berada di satu level di bawah pemain – pemain terbaik dunia bersama Eden Hazard, Edinson Cavani, dan Kevin De Bruyne. Jika Salah kembali memukau dunia dengan olah bolanya di Rusia 2018, tidak salah memang melabeli Mohamed Salah sebagai bakat terbaik yang pernah dimiliki Mesir.

Get in Touch

We'd Love to Hear From You

info@lexsportiva.com

021-2345678

Lex Sportiva Instituta Indonesia