Monthly Archives: March, 2018

Jumlah Hadiah yang Akan Diterima Pemenang Piala Dunia 2018

March 6th, 2018 Posted by PialaDunia 0 thoughts on “Jumlah Hadiah yang Akan Diterima Pemenang Piala Dunia 2018”

DANIEL FERNANDEZ

Mahasiswa Elektro PNJ

Gengsi Piala Dunia sebagai turnamen olah raga terbesar di dunia akan terasa lebih manis dengan hadiah yang menggairahkan. Memenangkan Piala Dunia tidak diragukan lagi merupakan pencapaian tertinggi banyak pemain dan kebanggaan yang menyertai pencapaian seperti itu akan berlangsung seumur hidup.

Fakta bahwa itu hanya terjadi setiap empat tahun menambah kemuliaan, tapi bukan satu-satunya alasan 32 tim untuk berjuang mati – matian dalam turnamen ini. Seperti kompetisi sepakbola tingkat atas lainnya di era modern ada imbalan finansial untuk memenangkan Piala Dunia dan bahkan mereka yang tidak menang berada dalam dorongan finansial yang besar.

FIFA mengkonfirmasi pada bulan Oktober 2017 bahwa total $ 400 juta akan dibagi antara para peserta di Piala Dunia 2018 dalam bentuk hadiah uang. Hanya bermain di putaran final, semua kontestan akan mendapat hadiah senilai minimal $ 9.5m ($ 8m untuk ambil bagian di babak penyisihan grup dan $ 1.5m untuk biaya turnamen).

Jika sebuah tim terus melaju dari tahap grup namun tersingkir pada babak 16 besar, mereka akan mendapat ganjaran ekstra $ 4 juta (total $ 12 juta). Tim yang tersingkir di babak perempat final akan menerima $ 4 juta lebih lanjut ($ 16 juta) setiap tim akan menerima jumlah hadiah yang berbeda, tergantung pada seberapa jauh mereka melaju di Piala Dunia Rusia 2018.

Semifinalis yang kalah dan berhak memperebutkan tempat ketiga play-off akan berbagi uang sejumlah $ 46m, dengan $ 24 juta akan menjadi milik pemenang dan $ 22m diberikan kepada tim yang kalah. Final Piala Dunia 2018 akan menjadi pertandingan yang berharga $ 66 juta dan pemenangnya akan dibayar $ 38 juta dengan para runner-up mendapatkan $ 28m.

Hadiah tersebut akan ditambah dengan biaya turnamen sebesar $ 1,5 juta dan semua hadiah akan dibayarkan setelah selesainya kompetisi.

Position Prize (per team) Total prize fund
Group stage $8m $128m
Last 16 $12m $96m
Quarter-finals $16m $64m
Fourth place $22m $22m
Third place $24m $24m
Runners-up $28m $28m
Winners $38m $38m
TOTAL $400m

 

Uang hadiah yang tersedia untuk para peserta di Piala Dunia pada edisi terakhir 4 tahun yang lalu sedikit lebih rendah dibanding penyelenggaraan tahun ini. Jerman yang berhasil memenangkan turnamen dan dibayar $ 35m atas pencapaian mereka. Hadiah tersebut $ 3m kurang dari total uang yang sudah menanti pemenang di Rusia 2018. Finalis lainnya pada tahun 2014, Argentina, mendapat total hadiah sebesar $ 25m, sementara tempat ketiga Belanda diberi $ 22m dan tempat keempat Brasil menerima $ 20 juta.

Hadiah untuk mencapai babak putaran final besarannya masih sama dengan 4 tahun lalu yaitu $ 8 juta, namun hadiah uang yang akan didapatkan pada setiap babak berikutnya mengalami kenaikan. Besarnya uang yang akan didapatkan para juara tentu akan menambah motivasi para pemain di lapangan untuk menjadi tim terbaik di kolong langit. Namun, predikat juara dunia tentu sesuatu yang tidak bisa dibandingkan bahkan dengan tumpukan uang.

Mengapa Juara Marathon Banyak Berasal dari Kenya ?

March 4th, 2018 Posted by Sport Edu 0 thoughts on “Mengapa Juara Marathon Banyak Berasal dari Kenya ?”

GRACE SINAGA

Mahasiswa Kedokteran UNPAD

Afrika Timur saat ini mendominasi bidang atletik lari jarak menengah dan jarak jauh. Bukan kebetulan atau suratan takdir jika 31 pelari maraton putra tercepat dunia berasal dari hanya dua negara Afrika bertetangga: Kenya dan Etiopia. Dua negara ini semacam pabrik alami penghasil pelari-pelari jarak menengah dan jauh kelas dunia, termasuk maraton. Sejak Olimpiade Roma pada tahun 1960, yakni tahun kemenangan maraton kulit hitam Afrika pertama, banyak penelitian yang membahas alasan-alasan dibalik dominansi orang Afrika di bidang atletik lari. Mulai dari penelitian yang membahas mengenai faktor fisiologis dan anatomis, sampai faktor sosial dan budaya tradisional Afrika Timur pun ikut yang disebut-sebut sebagai salah satu faktor kemenangan Afrika.

Dalam banyak kejuaraan lari tingkat dunia, orang Kenya mendominasi kemenangan lomba. Pemenang pertama sampai keempat kebanyakan berasal dari negara tersebut. Menurut data dari jaringan radio internasional NPR, ada 17 orang Amerika yang bisa berlari di bawah 2 menit 10 detik. Namun, ada 32 orang Kenya yang bisa lebih cepat dari itu. Ternyata, mereka berasal dari satu suku yang sama. Inilah Suku Kalenjin dari Lembah Rift Kenya, Afrika Timur, yang kecepatan larinya selalu di atas rata-rata manusia normal. Nilai-nilai antropometri suku Kalenjin sebagai gudangnya juara lari tingkat dunia, memang dinilai memiliki keistimewaan. Lalu, kira-kira apa yang membuat suku ini bisa berlari lebih cepat?

Komposisi tubuh. Menurut Grégoire Millet, pada dasarnya, performa seorang atlet bisa diuraikan dalam tiga kriteria: konsumsi oksigen maksimal (VO2max), kapasitas untuk mempertahankan tingkat VO2max, dan output (power / VO2). Hanya pada kriteria terakhir ini, orang Afrika Timur memiliki keuntungan yang jelas. Mereka memiliki bentuk kaki yang ramping dan tinggi, betis fusiform dan ringan (sampai 400 gram kurang per betis), dan tendon tungkak yang lebih panjang, yang memungkinkan mereka menyimpan energi untuk memproduksinya pada saat impulsi. Gerakan ini disebut “stretch shortening cycle”. Gerakan gerakan yang berulang jauh lebih mudah. Grégoire Millet juga menilai, massa lemak pelari Afrika sangat rendah dan, karena ukurannya yang kecil dan ketipisannya, secara logika dapat disimpukan beban yang mereka bawa pun lebih ringan. Selain itu, atlet ini memiliki diet sederhana, seimbang. Mereka tidak overindulging dan jarang dari mereka yang memiliki masalah dengan obesitas.

Genetik. Pada tahun 1988, orang-orang Nandi (salah satu dari tujuh suku yang membentuk kelompok yang lebih besar yang dikenal sebagai Kalenjin), terdiri dari 1,8% populasi Kenya namun memasok 42,1% pelari elit negara. Namun, seiring dengan terjadinya perkawinan silang antar suku Kalenjin, sepertinya tidak hanya gen Nandi yang terlibat. Beberapa peneliti menggambarkan etnis Kalenjin ini sebagai manusia dengan masa badan yang kecil dan badan yang tinggi, kaki panjang dan ramping.  Di lain sisi, belum ada bukti konklusif mengenai keuntungan genetik yang diwariskan orang Afrika, sehingga banyak yang mempertanyakan dan menyebut faktor genetik ini sebagai mitos belaka, sebab Kenya pun baru meraih gelar juara di awal tahun 1990, sementara tahun 1980 masih didominasi oleh Bangsa Eropa.

Altitude training. Kita mungkin sering melihat frasa “altitude training’ ketika membaca tentang atlet tertentu. Dalam hal ini, Kenya diuntungkan dengan kondisi geografis yang berupa dataran tinggi. Altitude training, atau berlatih di dataran tinggi, dengan ketinggian 6.000 sampai 10.000 kaki (1.500 sampai 3.000 meter) diatas permukaan laut, memberikan efek seperti doping yang legal, yakni kemampuan untuk meningkatkan jumlah sel darah merah pembawa oksigen. Tekanan oksigen yang rendah di dataran tinggi, membuat latihan terasa lebih berat dan intens. Proses adaptasi tubuh berlangsung hampir seketika. Tingkat EPO (erythropoietin), hormon yang menstimulasi produksi sel darah merah, melonjak ke batas maksimum dalam kurun waktu 24 sampai 48 jam sejak kita tiba di dataran tinggi. Studi terhadap atlet elit menunjukan level hemoglobin – protein dalam sel darah merah yang mengantarkan oksigen – dapat meningkat sekitar 1% per minggu saat kita berada di dataran tinggi. Itulah sebabnya pelari-pelari elit dunia seperti Mo Farah pergi ke Iten, Kenya, untuk berlatih. Bahkan pelatih legendaries Alberto Salazar memanfaatkan rumah tinggal yang dibangun khusus di Colorado, Amerika Serikat, dengan teknologi pengontrol tekanan udara untuk mensimulasikan keadaan altitude bagi atlet-atlet Nike Oregon Project bimbingannya.

Lingkungan tempat berlatih. Ada lima kamp pemusatan latihan lari yang terkenal di Kenya: Iten, Ngong, Nyahururu, Embu, dan Nanyuki. Kelima kamp itu memiliki karakteristik dan kegunaan khusus. Iten, Ngong, dan Nyahururu yang berada di daerah ketinggian, misalnya, cocok untuk menempa kemampuan lari di jalan raya (road race). Embu dan Nanyuki di lokasi dataran lebih rendah pas untuk memoles kegesitan berlari di jalur trek. ”Banyak pelari Jepang berlatih di Nyahururu. Kira-kira ada ratusan,” kata Joseph. Dari kelima kamp tersebut, Iten kerap disebut media massa internasional. Daerah itu berada di ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut, sehingga Iten tempat sangat bagus untuk berlatih. Lokasinya di daerah ketinggian. Begitu banyak atlet top level berlatih di sana dan tampil sangat bagus. Berdasarkan laporan sejumlah media, tidak ada fasilitas istimewa di Iten dan kamp-kamp pelatihan lari di Kenya. Lintasan lari untuk latihan berupa tanah berdebu. Jika disiram hujan, lintasan itu langsung tergenang, sepatu penuh lumpur itu justru melatih kekuatan kaki.

Sosial budaya. Di Eropa, jumlah juara yang rendah juga dijelaskan oleh faktor sosial budaya. Pilihan dan keragaman olahraga yang ada mengorientasikan anak-anak Eropa ke arah sepak bola, bermain ski atau menari. Oleh karena itu, Bangsa Eropa memiliki kumpulan atlet yang jauh lebih kecil daripada di Afrika Timur, di mana lari tetap merupakan olahraga yang mudah dijangkau dan satu-satunya cara untuk sukses. Selain itu, di Kenya mulai dari SD hingga perguruan tinggi ada kompetisi lari di tingkat daerah hingga tingkat nasional.

Uniknya, faktor tradisi sunat suku Kalenjin juga disebut-sebut sebagai salah satu faktor keunggulan mereka. Perbedaan sunat di sana, sunatnya sangat menyakitkan. Bagi anak laki-laki, proses sunat biasanya berlangsung saat mereka berumur belasan tahun. Mereka harus telanjang, jalan merangkak dan kelaminnya dibungkus oleh daun beracun. Itu baru pemanasan saja. Setelah itu, kelamin anak laki-laki ini pun disunat, dengan menggunakan kayu atau bambu tajam. Nah, selama prosesi yang super panjang dan menyakitkan ini, mereka tidak diperbolehkan bersuara.  Dari sumber lain menyebutkan, anak yang disunat, wajahnya akan dilumuri lumpur sampai kering. Jika sampai terlihat ada retakan di wajahnya, akibat rasa sakit, ia pun akan mendapat julukan pengecut selama seumur hidupnya. Setelah disunat, para anak laki-laki ini tidak boleh lagi tinggal di rumah. Mereka tinggal di pondokan. Setiap keluar dari pondokan, mereka tidak boleh jalan. Apa saja, asal jangan berjalan. Pilihan yang paling masuk akal adalah lari. Dari sanalah hadir bibit-bibit pelari tangguh di dunia, yang punya kemampuan lari secepat angin. Tradisi ini juga berlaku untuk para wanita. Karena mereka juga ada tradisi disunat.

Psikologis. Ada lagi hal paling aneh di lakukan oleh orang Afrika Timur. Untuk membangun mental positif, pada saat sebelum tidur, mereka selalu mengalungkan medali emas di leher, agar pada saat bangun pagi keesokan harinya, hal petama yang dibayangkan adalah bagaimana perasaan mereka saat melitasi daris finish sebagai urutan pertama.

Meskipun banyak peneliti dan para ahli yang berusaha mengungkap keunggulan Afrika Timur, menurut Mo Farah, pelari papan atas dunia asal Inggris yang sering berlatih di Kenya ketika menghadapi ajang penting, ada faktor yang lebih rasional di balik rahasia ketangguhan pelari Kenya. ”Yang membuka mata saya adalah betapa disiplin mereka dan betapa kerasnya mereka berlatih,” ujar Mo, seperti dikutip situs resmi Seri Utama Maraton Dunia (World Marathon Majors).

Ngare Joseph, salah satu pelari Kenya mengatakan, ”Rahasianya adalah berlatih secara serius. Tidak ada hal lain kecuali berlatih dan berlatih.” Dalam sehari pelari Kenya dapat berlatih sampai 50 kilometer, jadi dengan kata lain lomba marathon yang berjarak 42,195 km sudah menjadi makanan sehari-hari.

Bagaimana atletik Indonesia, mau meniru mereka?

Cara Sederhana Selamatkan Korban Tertelan Lidah

March 4th, 2018 Posted by Sport Science 0 thoughts on “Cara Sederhana Selamatkan Korban Tertelan Lidah”

GRACE SINAGA

Mahasiswa Kedokteran UNPAD

Struktur Frenulum linguae, menghubungkan dan memfiksasi lidah ke dasar mulut.

Seperti banyak diinformasikan diberbagai website kesehatan, menelan ludah sebenarnya kondisi dimana lidah tidak pernah benar-benar tertelan. Jadi, istilah “lidah tertelan” itu adalah istilah yang keliru, kondisi yang sebenarnya adalah tergelincirnya bagian belakang lidah terhadap faring yang menyebabkan tersedak sehingga menutup jalur keluarnya nafas.  Meskipun begitu, istilah ini sudah dikenal luas di dunia medis sehingga masih terus digunakan hingga sekarang.

Dilansir oleh Health How Stuff Works, sebuah lidah tidak akan mungkin dapat tertelan, bila lidah tersebut tidak dipotong. Hal ini dikarenakan terdapat struktur penting di dalam sebuah mulut yang bernama frenulum linguae, yang dapat kita lihat ketika Anda menggerakkan lidah ke atas. Frenulum linguae merupakan jaringan yang menghubungkan antara dasar mulut dengan lidah. Oleh karenanya, lidah kita tidak akan pergi kemana-mana saat kita sedang bermain terjun payung, atau sedang melakukan handstand sekalipun.

Lantas, apa maksud dari ‘lidah tertelan’ saat kepala seorang pesepakbola mengalami benturan? Terjadinya ‘lidah tertelan’ disebabkan oleh benturan pada cerebellum, atau biasanya kita sebut dengan nama otak kecil. Sekedar informasi, otak kecil kita berguna untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, mengontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Apabila terjadi gangguan pada otak kecil, seperti benturan yang keras, maka dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Bila koordinasi gerak otot terganggu, maka akan memunculkan flasiditas (kelemahan untuk menahan secara pasif) pada lidah, terutama saat orang tersebut terbaring tidak sadarkan diri. Gagalnya otot menahan lidah, otomatis lidah akan menutup jalur pernapasan pada hulu kerongkongan, yang dapat mengakibatkan kematian bagi sang penderita. Pasalnya, bila hulu kerongkongan atau batang tenggorokan tertutup, maka orang tersebut tidak akan bisa bernapas, karena saluran pernapasan, entah melalui hidung atau mulut, akan melewati hulu kerongkongan.

Insiden tertelan lidah berpotensi terjadi pada olahraga dengan benturan fisik yang tinggi seperti tinju, rugbi, dan sepakbola.  Sebuah benturan ke daerah kepala, terutama dagu, bisa menyebabkan tergigitnya lidah hingga menyebabkan tidak sadarkan diri. Kondisi tidak sadar ini lah yang membuat lidah kemudian tertelan. Dalam beberapa kasus, tertelannya lidah juga bisa terjadi jika seseorang masih tersadar. Namun biasanya, meskipun hanya dalam hitungan milidetik, seseorang akan tak sadarkan diri yang menyebabkan melemasnya otot lidah ini yang membuat bagian belakang lidah menutup jalur pernapasan sehingga oksigen tidak dapat masuk.. Kekurangan supply oksigen inilah yang dapat menyebabkan kematian.

Insiden-insiden tertelannya lidah di sepakbola

Awal tahun lalu, tepatnya pada Jumat (03/03/17), Fernando Torres mengalami cedera di bagian kepalanya saat berduel udara dengan pemain Deportivo La Coruna, Alex Bergantinos, di menit 85. Sontak para pemain dari kedua kesebelasan langsung menghampiri Torres yang terkapar di lapangan. Mereka langsung memberi pertolongan pertama dengan cara mencegah supaya lidahnya tidak tertelan. Setelah mendapat penanganan dari tim medis, Torres pun langsung dibawa ke rumah sakit di Kota Madrid dn berangsur pulih.

Tidak lama sebelum kejadian yang menimpa Fernando Torres, penyerang berkebangsaan Togo, Francis Kone, mendapatkan begitu banyak sanjungan akibat aksi heroiknya menyelematkan Martin Berkovec. Dalam sebuah pertandingan Liga Utama Rep. Ceko antara Bohemians 1905 vs. 1. FC Slovacko, Berkovec tergeletak tak sadarkan diri setelah berbenturan dengan rekan setimnya sendiri. Kejadian ini membuat seisi stadion panik, tapi untuk Kone bergerak cepat memberi pertolongan pertama dengan teknik yang hampir sama dengan yang dilakukan Gabi terhadap Torres. Kone sendiri mengaku bahwa ini adalah bukan kali pertama ia memberi pertolongan pertama dalam sebuah pertandingan sepakbola. Selama menjadi seorang pemain, setidaknya ia pernah melakukan hal ini sebanyak empat. Sekali di Thailand, dua kali di Afrika, dan sekali di Ceko.

Kejadian serupa juga pernah terjadi pada 2014 lalu dalam sebuah pertandingan Liga Ukraina antara Dinamo Kyev melawan Dnipro. Dalam sebuah laporan, kapten Dinamo Oleg Gusev sempat tak sadarkan diri setelah berbenturan dengan kiper Dnipro, Denys Boyko. Leher Gusev terbentur lutut si kiper sehingga ia kesulitan bernapas, karena lidahnya tertelan dan menyumbat aliran pernapasan. Untung gelandang Dnipro Jaba Kankava bereaksi cepat. Ia langsung memasukkan jemarinya ke tenggorokan Gusev supaya suplai oksigen lancar. Meski jarinya sempat tergigit, Kankava mendapat apresiasi atas aksinya tersebut. Beberapa pemain Dinamo pun terlihat memberi ucapan terima kasih kepada pemain berkebangsaan Georgia itu.

Akhir tahun lalu dunia sepak bola Indonesia baru saja berduka cita dengan meninggalnya salah seorang penjaga gawang Persela Lamongan yang bernama Choirul Huda (38). Dokter ahli mengungkapkan penyebab meninggalnya Choirul Huda ini adalah kekurangan oksigen. Atau istilah medisnya Hypoxia. Hypoxia akibat benturan bukan hanya bisa terjadi pada atlet. tetapi juga kita semua. Hypoxia dapat menyebabkan hilang kesadaran, yang berujung pada melemasnya otot-otot, termasuk otot dasar lidah yang jatuh ke belakang sehingga jalan napas tertutup. Apa yang bisa kita pelajari dari kasus tertelannya lidah ini? Ya, kita harus belajar agar tidak terjadi lagi hal yang serupa.

Head tilt-chin lift’, tindakan utama saat terjadi lidah yang tertelan

Menjadi penolong pertama bukan masalah besar, tapi Anda perlu belajar pengetahuan dan keterampilan ini, mungkin tanpa kita sadari dan kita undang sendiri suatu hari nanti bisa membuat perbedaan dan menyelamatkan nyawa seseorang.

Untuk membuka kembali jalan nafas korban, kita harus melakukan intervensi fisik untuk mengangkat dan menggerakkan lidah keluar dari kerongkonganya. Cara yang digunakan untuk membuka jalan napas korban adalah dengan mengangkat kepala/dagu angkat, bahasa kerennya head tilt-chin lift. Tekniknya adalah dengan meletakkan wajah korban di permukaan yang keras, tempatkan satu tangan Anda di dahi korban sambil memegang bagian tulang dagu dengan yang lain. Miringkan kepala dan angkat dagu pada saat bersamaan. Cara ini akan mampu mengangkat lidah dan membuka jalan masuknya oksigen.

Saat Anda membuka jalan napas korban, Anda mungkin mendengar suara oksigen atau gas keluar dan / atau mungkin melihat cairan, muntah, atau buih melarikan diri dari mulut korban. Apapun yang diblokir dari lidah tertelan di trakea berpotensi akan lepas saat jalan napas dibuka. Jangan bingung dengan pernapasan seperti ini atau hentikan CPR jika ini terjadi. Jangan lupa panggil ambulans dan secara berkala periksa apakah korban masih bernafas.

Penting untuk diperhatikan yaitu, jangan sekali-kali menggunakan tangan sendiri untuk masuk ke dalam mulut korban dalam usaha menggerakkan lidah korban, karena ini bisa berakibat gerakan refleks korban untuk menggigit tangan penolong atau bahkan semakin membuat korban kesulitan dalam membuka jalur pernapasannya lagi melalui lidahnya. Hal di atas pernah terjadi saat insiden Oleg Gusev, kapten Dinamo Kiev, yang diselamatkan oleh Jaba Kankava, pemain Dnipro Dnipropetrovsk. Kankava berhasil menyelamatkan Gusev tetapi tangannya tergigit dengan keras oleh Gusev

 

Sangat sering tindakan sederhana melakukan keajaiban dan bisa menyelamatkan nyawa manusia yang berpotensi berumur lebih panjang apabila kita bisa atau mengerti bagaimana cara menolongnya. Dalam hal ini, hanya rasa tanggung jawab dan sedikit keberanian pada saat kritis seperti ini. Semoga kasus Choriul Huda dan pesepakbola lain yang menjadi “korban” tertelan lidah, bisa memberikan pelajaran penting, khususnya bagi insan olahraga di Indonesia.

PB PERBASASI Resmikan Lapangan dan Jersey untuk Asian Games 2018

March 4th, 2018 Posted by Asian Games 2018 0 thoughts on “PB PERBASASI Resmikan Lapangan dan Jersey untuk Asian Games 2018”

Azeem Marhendra Amedi

MAHASISWA HUKUM UNPAD

LexSportiva.co.id – Pengurus Besar Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (PB PERBASASI) meresmikan Lapangan Baseball-Softball yang baru saja direnovasi di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/3/2018) lalu.

Dilansir dari Bola.com, selain meresmikan lapangan baru, PB PERBASASI juga meresmikan jersey atau seragam yang akan dikenakan para atlet saat berkompetisi di Asian Games 2018 nanti. Peresmian tersebut juga bersamaan dengan hari jadi yang ke-51 PERBASASI.

“Kami tentu sangat bersyukur, karena di hari jadi yang ke-51 ini, PB PERBASASI mendapatkan banyak sekali kado istimewa. Salah satunya tentu saja lapangan kebanggaan atlet baseball dan Softball Indonesia di kompleks GBK,” ujar Ketua Umum PB PERBASASI, Andika Monoarfa dari rilis yang dikeluarkan PERBASASI.

“Tentu menjadi sebuah kebanggaan bagi kami, karena pemerintah telah mempercayakan kepada kami lapangan yang bahkan lebih baik dari standar lapangan di Asia,” ucapnya.

Upaya PERBASASI untuk menyiapkan tim baseball dan softball untuk Asian Games 2018 nanti akan diawali dengan mengikutkan tim untuk ambil bagian di Asia Cup 2018 pada April nanti. Turnamen tersebut akan menjadi ajang uji coba atlet sebelum menunjukan performa mereka di Asian Games nantiTurnamen yang akan digelar pada 23 hingga 28 April 2018 ini akan diikuti 12 negara, diantaranya adalah Jepang, Taipei, Korea Selatan, dan Hong Kong. Selain untuk menyiapkan atlet, turnamen tersebut akan menjadi ajang yang tepat untuk menyiapkan venue.

Get in Touch

We'd Love to Hear From You

info@lexsportiva.com

021-2345678

Lex Sportiva Instituta Indonesia