Hanya tiga setengah bulan yang tersisa sampai Piala Dunia FIFA 2018 dimulai, dan persiapan terakhir berlanjut di negara tuan rumah. Untuk 32 tim, ini juga waktu untuk belajar lebih banyak tentang turnamen yang diselenggarakan di Rusia ini.

Minggu ini, pada tanggal 27 dan 28 Februari, workshop team akan berlangsung di Sochi. Pertemuan ini pada dasarnya adalah kesempatan terakhir bagi negara untuk melihat ke balik layar dan mencari tahu tentang elemen kunci dari organisasi Piala Dunia. Serangkaian sesi informatif akan diadakan, mencakup berbagai aspek dari kompetisi yang akan datang, mulai dari masalah keamanan hingga masalah teknis.

Selanjutnya, ini adalah kesempatan bagi tim untuk lebih memahami upaya negara tuan rumah dalam menyelenggarakan turnamen. Dari 32 negara yang akan ambil bagian di babak penyisihan grup, hanya lima yang sudah berada di Rusia setahun yang lalu untuk Piala Konfederasi FIFA 2017: Jerman, Portugal, Australia, Meksiko dan, tentu saja, Rusia sendiri. Pertemuan ini adalah saat terakhir ketika semua negara pesaing akan berkumpul sebelum Piala Dunia berlangsung.

“Saat kami mengikuti Piala Konfederasi tahun lalu, kami memiliki gagasan umum mengenai apa yang diharapkan di Piala Dunia,” kata pelatih kepala Rusia Stanislav Cherchesov, yang akan menghadiri pertemuan tersebut. “Tapi Piala Dunia secara signifikan lebih besar dan lebih rumit dari sudut pandang organisasi, jadi akan lebih menarik untuk mempelajarinya secara lebih rinci di Sochi. Dan untuk Rusia sebagai tuan rumah, ini adalah kesempatan lain untuk menyambut 32 tim dan mengatakan kepada mereka betapa kerasnya kami telah bekerja untuk turnamen ini. ”

Lebih dari 250 delegasi dari 32 tim peserta akan ambil bagian dalam pertemuan tersebut, termasuk pelatih, tim dokter dan ahli di bidang teknis, media officer, akomodasi, keamanan, logistik, transportasi dan pemasaran.

Sebelas pelatih kepala akan berada di antara delegasi tersebut, di antaranya Didier Deschamps dari Prancis dan Heimir Hallgrimsson, pria yang memimpin Islandia ke turnamen tersebut untuk pertama kalinya. Beberapa legenda sepakbola lainnya juga akan menjadi salah satu bagian dari rombongan perjalanan, seperti juara dunia Jorge Burruchaga – 1986 dan manajer tim Argentina saat ini – Fernando Hierro, direktur olahraga Federasi Sepak Bola Spanyol, dan Nolberto Solano, yang kini menjadi asisten pelatih Peru.

Sekretaris Jenderal FIFA Fatma Samoura, yang akan membuka pertemuan pada hari Selasa, mengatakan: “FIFA, LOC dan pihak berwenang Rusia telah bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa tim yang berpartisipasi dipenuhi dengan tingkat infrastruktur dan layanan tertinggi.

“Pertemuan tim adalah momen ketika asosiasi anggota membiasakan diri dengan hasil kerja keras ini dan dengan apa yang menanti mereka dalam waktu beberapa bulan di Rusia. Ini adalah kesempatan lain bagi Rusia untuk menunjukkan bagaimana ia siap menyambut dunia selama Piala Dunia 2018 FIFA. ”

Kota Tuan Rumah Piala Dunia 2018 yang paling selatan, Sochi mendapat kehormatan menyelenggarakan acara bergengsi ini. “Sochi bangga menjadi tuan rumah tuan rumah Piala Dunia yang pertama untuk menyambut tamu internasional pada 2018,” kata Duta Besar Kota 2018 Rusia Sergei Metreveli.                Ayah Sergei, Slava, adalah salah satu pemain paling terkenal yang datang dari Sochi, setelah tampil di Piala Dunia 1962, 1966 dan 1970, serta memenangkan Kejuaraan Eropa UEFA pada tahun 1960. “Tahun lalu saat Piala Konfederasi, kami menunjukkan bahwa kami mampu menjamu tim sepak bola papan atas dan penggemarnya. Kini seluruh kota tidak dapat menunggu festival sepakbola yang sesungguhnya, dan untuk bertemu dengan pendukung dari semua negara yang berbeda.”Diharapkan setelah pertemuan di Sochi ini akan membuat penyelenggaraan Piala Dunia 2018 lebih baik dibanding 4 tahun lalu. Semoga Piala Dunia tahun ini jauh dari hal – hal yang buruk dan menampilkan pertandingan sepak bola den

Lifter kebanggaan Indonesia di kelas 62 kg, Eko Yuli Irawan, harus menjalani masa pemulihan sebelum kembali berlatih untuk Asian Games 2018. Ia baru saja pulang dari rumah sakit setelah sebelumnya menderita penyakit tifus dan dirawat selama sepekan.

“Eko sudah pulang Minggu (25/2) kemarin. Dokter memperbolehkan dia kembali ke rumah tapi dengan catatan harus terus dipantau kesehatannya,” kata pelatih kepala timnas angkat besi, Dirdja Wihardja, dilansir dari Detikcom, Senin (26/2/2018).

Dirdja juga mengungkapkan bahwa kondisi Eko semakin membaik, namun untuk saat ini ia menyarankan peraih medali perak di Olimpiade 2016 lalu tersebut untuk memulihkan diri dahulu, sebelum kembali menjalani latihan.

“Pekan pertama Maret mungkin bisa bergabung lagi latihan di Kwini, Jakarta. Kami akan lihat kondisinya seperti apa supaya saat latihan dia benar-benar sudah aman,” sambung Dirja yang juga manajer timnas angkat besi ini.

Selain kesehatan fisiknya, Eko juga dipantau kesehatan mentalnya, setelah keluarnya putusan dari Federasi Angkat Besi Asia (AWF) yang menghapus kelas 62 kg.

“Ya semoga kelas 62 kg bisa diperjuangkan. Karena Eko sendiri tadi juga bertanya soal status kelasnya tersebut. Cuma saya bilang, supaya jangan mengurusi itu dulu dan fokus terhadap kesehatannya. Ibaratnya jangan sampai dia terlalu berpikir keras,” paparnya.

Mengenai hal tersebut, KOI dan PB PABBSI tengah melakukan daya upaya agar keputusan tersebut dicabut dan kelas 62 kg tetap dipertandingkan di Asian Games 2018 nanti.

“Ya kalau pun terpaksa Eko harus naik kelas jika massa ototnya bagus, saya kira angkatan secara otomatis akan mengikuti. Terpenting Eko sembuh dulu dan masalah kelas 62 kg pengurus yang akan menyelesaikannya,” tutup Eko.

LexSportiva.co.id – Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC), Erick Thohir, mengutarakan Asian Games 2018 nanti akan menjadi pertaruhan harga diri bangsa sekaligus menjadi ajang promosi Indonesia.

Dilansir dari Detikcom, Erick menyatakan bahwa selama ini orang-orang luar negeri lebih mengenal Bali ketimbang Indonesia. Asian Games ini pikirnya menjadi media national branding, yang bagus untuk ekonomi dan budaya bangsa kita.

“Bisa ambil contoh negara China. Dulu China itu terkenal dengan suka buang ludah sembarangan di jalan. Tapi sejak ada Olimpiade sekarang mereka jauh lebih bersih. Nah, saya ingin dengan adanya Asian Games, kebiasaan negara kita juga berubah. Itu kenapa saya selalu saya bilang, yang namanya Gelora Bung Karno, atau nanti Jakabaring nanti akan ditutup, harus pakai kendaraan umum,” lanjutnya.

“Jadi masyarakat kita siap jalan, siap antre, dan siap angkutan umum karena ini menjadi bagian dari kebiasaan. Jika tidak ingin macet ya harus berubah,” tuturnya dalam acara ‘175 Hari Menuju Asian Games’ di kawasan Pancoran, Jakarta, Minggu (25/2/2018).

Masyarakat harus siap berubah karena akan menjadi sorotan di mata tamu-tamu internasional, yang juga menjadi pertaruhan harga diri bangsa.

Selain soal kebudayaan, Asian Games 2018 yang dilangsungkan pada 18 Agustus-2 September mendatang juga memberi kesempatan besar untuk semakin memperkenalkan kuliner Indonesia. Erick menjelaskan bahwa ia dan INAGOC akan memastikan setiap menu katering ada promosi menu makanan Indonesia, sesuai dengan arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika berkunjung ke atlet village, jadi tidak hanya makanan Arab, China, atau Jepang saja.

Kenyamanan atlet juga menjadi prioritas, sebagai pertaruhan harga diri tuan rumah Asian Games.

“Nomor 1 atlet itu mesti happy untuk Asian Games, baik fasilitas makanan, fasilitas tinggal, jarak tempuh yang sesuai dengan waktu, ini yang harus kami lakukan,” pungkasnya.

Menjelang Piala Dunia 2018, semua linimasa berita mencoba memprediksi skuad tim – tim yang akan berlaga di Rusia 2018. Spekulasi terus terjadi, perihal siapa yang akan bermain untuk negara mereka, tetapi kapan kita tahu pasti pemain mana yang akan berpartisipasi?

Piala Dunia 2018 di Rusia dimulai pada 14 Juni dan berakhir pada 15 Juli, dengan 32 tim dari seluruh dunia telah dipastikan akan bermain dalam turnamen sepak bola paling bergengsi ini. Dari 32 tim yang ambil bagian, 20 dari mereka akan membuat penampilan back-to-back, termasuk juara bertahan Jerman, sementara tim nasional yang kurang dikenal seperti Islandia dan Panama membuat penampilan pertama mereka.

Demikian pula, penggemar sepak bola di seantero dunia akan dimanjakan dengan dengan penampilan bintang – bintang kelas dunia seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang akan bermain mewakili negara masing-masing. Kita juga berkesempatan melihat penampilan para pemain muda potensial seperti Kylian Mbappe, Marcus Rashford, dan Gabriel Jesus yang mungkin akan diberi kesempatan bermain oleh para pelatih

Spekulasi pemain mana saja yang akan berangkat ke Rusia sudah marak di ruang – ruang diskusi para suporter. Para pecinta sepak bola tentu ingin melihat pemain favorit mereka berjuang meraih kejayaan untuk kebanggan negara masing – masing.

Jadi, berapa banyak pemain yang akan bermain di Piala Dunia dan kapan kita akan tahu persis siapa yang akan ke Rusia?

Para pecinta sepak bola segera mengetahui siapa saja pemain yang beruntung dapat merasakan atmosfer Piala Dunia karena FIFA sudah mengeluarkan sebuah pernyataan di media resmi pada 8 Februari. Pada kesempatan tersebut induk sepak bola dunia mengkonfirmasikan bahwa daftar skuad sementara yang berisi 30 hingga 35 pemain akan diajukan oleh federasi sepak bola negara masing – masing pada 14 Mei. Daftar skuad akhir yang berisi 23 pemain terbaik harus mereka laporkan pada tanggal 4 Juni.

“Panitia Penyelenggara untuk Kompetisi FIFA telah menerima laporan tentang perkembangan terakhir dalam persiapan untuk Piala Dunia FIFA 2018 Rusia, termasuk tinjauan dari 12 stadion acara tersebut, pertemuan tim yang akan datang dilaksanakan di Sochi (27-28 Februari) dan Kongres FIFA (13 Juni).

“Sebagai hasil umpan balik dari pelatih yang menghadiri seminar tim yang diadakan beberapa hari setelah pengundian akhir, panitia penyelenggara untuk kompetisi FIFA telah sepakat untuk meningkatkan jumlah pemain yang termasuk dalam daftar rilis tidak lebih dari 30 sampai 35. Selain itu, daftar rilis hanya boleh dipublikasikan oleh sekretariat umum FIFA dengan izin eksplisit dari asosiasi anggota yang berpartisipasi.

“Seperti yang dikonfirmasi oleh FIFA Council pada bulan Januari 2017, batas akhir bagi asosiasi anggota yang berpartisipasi untuk menyerahkan daftar pembebasan mereka adalah 14 Mei 2018, sementara pengajuan daftar akhir dari 23 pemain akan jatuh tempo pada tanggal 4 Juni 2018.”

Dengan semakin mendekatnya batas akhir pengumpulan nama – nama skuad Piala Dunia, mau tidak mau seluruh pemain yang behasrat bermain di Piala Dunia tahun ini harus bermain sebaik mungkin agar dapat menjadi bagian tim nasionalnya di Rusia 2018. Menarik untuk ditunggu siapa saja pemain yang beruntung bisa merasakan pengalaman bermain di ajang sepak bola terbesar di muka bumi.